Skip to Content

Kebiasaan Orang Sunda: Budaya yang Kaya dan Hangat

March 20, 2025 by
Kafi Milak

Orang Sunda, suku bangsa terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa, dikenal memiliki budaya dan tradisi yang kaya, ramah, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang harmonis. Berasal dari wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, kebiasaan orang Sunda mencerminkan keseimbangan antara spiritualitas, adat istiadat, dan gaya hidup sehari-hari yang sederhana. Artikel ini akan mengulas beberapa kebiasaan unik yang menjadi ciri khas masyarakat Sunda, mulai dari tata cara berbicara hingga tradisi kuliner serta solusi pelestariannya di era digitalisasi.

1. Kesopanan dan Kelemah-Lembutan

Salah satu ciri utama orang Sunda adalah tutur kata yang sopan dan lembut. Dalam berkomunikasi, mereka sering menggunakan nada bicara yang halus dan pilihan kata yang menunjukkan penghormatan, terutama ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Bahasa Sunda memiliki tingkatan bahasa, yaitu lemes (halus), sedang, dan kasar. Kebiasaan ini menunjukkan penghargaan yang tinggi terhadap hierarki sosial dan kesopanan dalam masyarakat.

Selain itu, orang Sunda sering menambahkan kata-kata seperti “punten” (maaf), “hatur nuhun” (terima kasih), dan “mangga” (silakan) dalam percakapan sehari-hari. Ungkapan ini bukan hanya bentuk tata krama, tetapi juga mencerminkan rasa hormat dan keramahan yang mendalam.

2. Kearifan Lokal dalam Kehidupan Sehari-hari         

Orang Sunda sangat menjunjung tinggi prinsip silih asah, silih asih, silih asuh yang berarti saling mengajarkan, saling mengasihi, dan saling menjaga. Nilai ini tercermin dalam kebiasaan hidup bermasyarakat yang erat dan saling membantu. Misalnya, gotong royong adalah praktik umum yang dilakukan untuk kegiatan seperti membangun rumah, membersihkan lingkungan, hingga persiapan acara hajatan.

Kearifan lokal lainnya terlihat dari penghormatan mereka terhadap alam. Orang Sunda percaya pada konsep hidup yang selaras dengan lingkungan. Dalam kegiatan bertani, mereka mempraktikkan pola tanam yang berkelanjutan dan menghormati sumber daya alam seperti air dan tanah. Filosofi ini tercermin dalam tradisi ngaruat cai (ritual penghormatan air) yang masih dilakukan di beberapa daerah.

3. Kuliner yang Sederhana namun Kaya Rasa

Dalam kebiasaan sehari-hari, makanan memainkan peran penting dalam budaya Sunda. Orang Sunda dikenal sebagai penikmat lalapan, yaitu sayuran segar yang disantap bersama sambal. Mereka percaya bahwa makanan alami dari alam membawa manfaat kesehatan yang besar.

Salah satu kebiasaan makan yang menarik adalah ngaliwet, yaitu makan bersama dengan nasi liwet yang dihidangkan di atas daun pisang. Tradisi ini bukan sekadar makan, tetapi juga mencerminkan kebersamaan dan kebahagiaan keluarga atau masyarakat. Beberapa hidangan khas Sunda yang populer antara lain sayur asem, karedok, nasi timbel, dan pepes ikan.

4. Tradisi Seni dan Budaya

Orang Sunda memiliki banyak seni tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kesenian seperti wayang golek, calung, dan angklung adalah bagian dari kehidupan masyarakat Sunda yang kaya akan nilai estetika dan filosofi.

Seni musik angklung, misalnya, tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga sarana pendidikan dan penyampaian pesan moral. Alat musik ini bahkan telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Orang Sunda juga gemar memainkan alat musik tradisional seperti kecapi dan suling yang sering mengiringi lagu-lagu Sunda yang syahdu.

5. Penghormatan pada Tradisi Keagamaan

Mayoritas masyarakat Sunda beragama Islam, namun mereka memadukan ajaran agama dengan nilai-nilai tradisional yang diwariskan leluhur. Salah satu contohnya adalah kebiasaan melaksanakan tradisi nujuh bulanan (ritual tujuh bulan kehamilan) yang dilakukan dengan cara syukuran dan doa bersama.

Selain itu, tradisi nyekar (ziarah kubur) juga masih sering dilakukan, terutama pada momen-momen tertentu seperti menjelang bulan Ramadan. Kebiasaan ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga momen refleksi spiritual bagi keluarga.

6. Kebiasaan dalam Berpakaian

Orang Sunda memiliki pakaian tradisional yang indah dan mencerminkan keanggunan. Dalam acara-acara adat, pakaian seperti kebaya Sunda untuk perempuan dan pangsi untuk laki-laki sering digunakan. Kebiasaan ini menunjukkan bagaimana mereka mempertahankan identitas budaya mereka melalui pakaian.

7. Humor dan Kegemaran Berkumpul

Orang Sunda dikenal memiliki selera humor yang tinggi. Mereka sering melibatkan guyonan dalam percakapan sehari-hari untuk mencairkan suasana. Kegemaran mereka berkumpul juga menjadi ciri khas, baik untuk arisan, pengajian, atau sekadar ngobrol santai di warung kopi. Kebiasaan ini menciptakan hubungan sosial yang erat dan mendalam.

8. Tradisi Khas dalam Kehidupan Sehari-hari

Beberapa tradisi unik masyarakat Sunda masih dijalankan hingga kini. Misalnya, mapag sri, sebuah ritual untuk menyambut panen padi, dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah. Ada pula tradisi seba, yaitu penghormatan kepada pemimpin atau sesepuh desa dengan membawa hasil bumi sebagai simbol rasa terima kasih.

9. Kebiasaan dalam Pendidikan dan Penghormatan Ilmu

Orang Sunda memiliki kebiasaan menjunjung tinggi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Mereka percaya bahwa belajar adalah investasi untuk masa depan. Hal ini terlihat dari banyaknya lembaga pendidikan berbasis budaya Sunda yang berkembang, termasuk kursus bahasa dan seni Sunda untuk melestarikan warisan leluhur.

SundaDigi: Platform Digital untuk Melestarikan Kebiasaan dan Budaya Orang Sunda

Di tengah era digital yang berkembang pesat, pelestarian budaya tradisional menjadi tantangan besar. Budaya Sunda, dengan keindahan nilai-nilainya, menghadapi ancaman terlupakan oleh generasi muda. Untuk menjawab tantangan tersebut, SundaDigi hadir sebagai platform pembelajaran digital yang dirancang untuk mengenalkan, memahami, dan mengamalkan kebiasaan serta tradisi orang Sunda secara modern dan interaktif.

SundaDigi merupakan inovasi dari Pustaka Jaya dengan kerjasama Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS), yang bertujuan untuk menjembatani generasi muda dengan kearifan lokal Sunda. Platform ini tidak hanya menyediakan akses ke literatur budaya Sunda tetapi juga mengintegrasikan fitur-fitur digital untuk belajar dan berinteraksi dengan kebiasaan dan tradisi masyarakat Sunda.

Misi SundaDigi adalah:

  1. Melestarikan budaya Sunda: Membantu masyarakat mengenal nilai-nilai luhur orang Sunda.
  2. Meningkatkan minat generasi muda: Menyajikan pembelajaran yang menarik, modern, dan sesuai dengan gaya hidup digital.
  3. Mendukung pendidikan lokal: Menjadi sarana belajar bahasa, seni, dan tradisi Sunda secara menyenangkan.

Fitur SundaDigi: Pusat Pembelajaran Budaya Sunda

SundaDigi menawarkan berbagai fitur menarik yang dirancang untuk membantu pengguna mengenal kebiasaan orang Sunda:

1. Tanya PR Bahasa Sunda

Fitur ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan seputar bahasa Sunda, baik tata bahasa, kosa kata, hingga penggunaan dalam percakapan. Sangat bermanfaat bagi siswa atau siapa saja yang ingin memahami bahasa Sunda dengan lebih baik.

2. Kamus Sunda-Indonesia

Kamus digital ini membantu menerjemahkan kata atau frasa dari Sunda ke Indonesia atau sebaliknya. Fitur ini dirancang untuk mempermudah pelajar dan pengguna umum memahami istilah-istilah khas Sunda, termasuk yang digunakan dalam kebiasaan sehari-hari.

3. Pembelajaran Aksara Sunda

SundaDigi menyediakan tutorial interaktif untuk mempelajari aksara Sunda, salah satu warisan budaya yang sangat penting. Dengan fitur ini, pengguna dapat membaca dan menulis dalam aksara Sunda, menjaga agar tradisi tulis-menulis leluhur tidak hilang.

4. Buku dan Literatur Sunda

Platform ini menawarkan koleksi digital dari buku-buku, carpon (cerita pendek), novel, hingga cerita rakyat Sunda. Melalui fitur ini, pengguna dapat mendalami nilai-nilai kebiasaan dan tradisi orang Sunda yang terkandung dalam literatur.

5. Kursus Budaya Sunda

Pengguna dapat mengikuti kursus tentang seni, kebiasaan, dan tradisi Sunda, seperti belajar bermain angklung, menyanyikan tembang Sunda, hingga memahami filosofi tradisional seperti silih asah, silih asih, silih asuh.

6. Wanoh ka Tokoh (Mengenal Tokoh Sunda)

Fitur ini memperkenalkan pengguna pada tokoh-tokoh Sunda yang inspiratif, baik dari masa lalu maupun masa kini. Tokoh-tokoh seperti Dewi Sartika, yang dikenal sebagai pelopor pendidikan perempuan, hingga seniman dan budayawan Sunda modern, dihadirkan sebagai inspirasi.

7. Koleksi Seni Sunda

SundaDigi menyajikan kumpulan tembang, kawih (lagu), sisindiran, dan puisi Sunda. Koleksi ini tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sarana pembelajaran tentang seni tradisional.

Manfaat SundaDigi untuk Generasi Muda

Generasi muda sering kali merasa jauh dari budaya tradisional karena lebih akrab dengan teknologi modern. SundaDigi menjembatani kesenjangan ini dengan:

  • Pembelajaran Interaktif: Video tutorial, kuis, dan simulasi mempercepat proses pembelajaran.
  • Penggunaan Media Sosial: SundaDigi terintegrasi dengan media sosial untuk berbagi pengalaman belajar budaya Sunda.
  • Aksesibilitas: Dapat diakses kapan saja dan di mana saja, baik melalui aplikasi maupun situs web.

Melalui SundaDigi, generasi muda dapat memahami dan mengamalkan kebiasaan orang Sunda, seperti menghormati orang tua, menjaga lingkungan, dan hidup rukun dengan sesama. Dengan begitu, nilai-nilai luhur yang diajarkan leluhur Sunda akan tetap hidup dan menjadi inspirasi untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan bermartabat.

Untuk mempelajari informasinya lebih lengkap, kunjungi laman website SundaDigi di https://sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui link ini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android

in News