Skip to Content

Warisan Budaya Kreativitas Permainan Anak-Anak Sunda

February 17, 2025 by
Kafi Milak

Permainan tradisional anak-anak Sunda telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan identitas masyarakat Sunda sejak zaman dahulu. Selain sebagai sarana hiburan, permainan tradisional ini juga mengandung nilai-nilai kebersamaan, kejujuran, dan kreativitas yang kian langka di masa sekarang. Namun, di era modern yang serba digital, permainan tradisional anak Sunda semakin terpinggirkan oleh perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup anak-anak. Artikel ini akan membahas contoh-contoh permainan anak Sunda, perbedaan antara permainan tradisional dengan permainan modern, serta pentingnya melestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari budaya Sunda.

 

Contoh Permainan Tradisional Anak Sunda

Permainan tradisional anak Sunda sangat beragam, mulai dari permainan yang mengandalkan kekuatan fisik hingga permainan yang memacu kreativitas. Beberapa contoh permainan tradisional anak Sunda antara lain:

1 Oray-Orayan: Oray-orayan adalah permainan yang dimainkan oleh banyak anak secara berkelompok. Anak-anak akan berbaris sambil memegang bahu teman di depannya, lalu bergerak ke sana ke mari dengan mengikuti aba-aba yang menyimulasikan pergerakan ular. Tujuan permainan ini adalah membangun kekompakan dan menumbuhkan rasa kebersamaan di antara anak-anak.

2 Galah Asin: Dalam permainan ini, peserta dibagi menjadi dua tim: tim penjaga dan tim penyerang. Tim penyerang harus melewati garis-garis yang dijaga oleh tim lawan tanpa terkena sentuhan. Galah asin melatih ketangkasan, strategi, dan daya tahan tubuh anak-anak. Permainan ini juga melatih kemampuan bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.

3 Engklek (Sondah): Permainan ini membutuhkan batu kecil atau pecahan genteng serta lapangan yang digambar kotak-kotak sebagai arena. Anak-anak bermain dengan cara melompati kotak-kotak tersebut dengan satu kaki. Engklek melatih keseimbangan, kesabaran, serta kemampuan motorik anak-anak dalam menyelesaikan tantangan yang sederhana namun mengasyikkan.

4 Bebentengan: Bebentengan adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim, di mana masing-masing tim memiliki benteng yang harus dijaga. Tujuannya adalah menyerang benteng lawan sambil mempertahankan benteng sendiri dari serangan. Bebentengan melatih keberanian, kecepatan, dan kemampuan berstrategi.

5 Boy-boyan: Permainan ini dimainkan dengan menggunakan bola kecil dan susunan pecahan genteng atau batu. Tujuan permainan ini adalah menjatuhkan susunan batu dengan melempar bola dan menyusunnya kembali sebelum terkena bola oleh tim lawan. Boy-boyan mengasah ketepatan, kecepatan, dan kemampuan koordinasi mata serta tangan anak-anak.

Perbedaan Permainan Tradisional dan Modern

Seiring perkembangan zaman, perubahan gaya hidup anak-anak memengaruhi jenis permainan yang mereka mainkan. Permainan tradisional yang dulunya dimainkan di lapangan terbuka kini mulai tergantikan oleh permainan digital yang bisa diakses melalui gawai dan konsol. Beberapa perbedaan antara permainan tradisional dan modern adalah:

1 Interaksi Sosial: Permainan tradisional seperti oray-orayan, galah asin, atau boy-boyan biasanya melibatkan interaksi langsung antar anak dalam satu lingkungan, seperti sekolah atau lingkungan rumah. Sementara itu, permainan modern seringkali bersifat individual atau online, di mana anak-anak bermain sendiri atau terhubung dengan pemain lain melalui jaringan internet tanpa bertemu langsung. Akibatnya, interaksi sosial yang nyata berkurang, dan anak-anak lebih sering bersosialisasi secara virtual.

2 Aktivitas Fisik: Permainan tradisional biasanya membutuhkan aktivitas fisik, seperti berlari, melompat, atau menendang, yang baik untuk kesehatan tubuh dan melatih ketangkasan anak. Permainan modern, terutama video game dan permainan di gawai, cenderung membuat anak lebih banyak duduk diam di depan layar. Kurangnya aktivitas fisik ini dapat berdampak pada kesehatan anak-anak, baik secara fisik maupun mental.

3 Pola Pikir dan Kreativitas: Permainan tradisional sering kali sederhana dan melibatkan kreativitas anak-anak dalam membuat alat permainan atau menyusun strategi. Sebaliknya, permainan modern cenderung lebih instan dan memiliki aturan yang sudah ditetapkan oleh pengembang game, sehingga anak-anak cenderung mengikuti pola yang ada daripada mengembangkan kreativitas mereka sendiri.

Minimnya Aktivitas Anak-anak dalam Permainan Tradisional Sunda

Di era modern, semakin jarang kita melihat anak-anak bermain permainan tradisional di halaman rumah atau lapangan terbuka. Ketergantungan pada gawai dan permainan digital yang lebih mudah diakses membuat permainan tradisional semakin terlupakan. Minimnya aktivitas anak-anak dalam permainan tradisional ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1 Perubahan Gaya Hidup dan Kesibukan Orang Tua: Perubahan gaya hidup keluarga modern membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, baik karena tuntutan pendidikan, keamanan, maupun kesibukan orang tua yang membuat mereka lebih memilih memberikan gawai sebagai hiburan bagi anak.

2 Keterbatasan Ruang Bermain: Lingkungan perkotaan yang semakin padat membuat ruang terbuka hijau dan area bermain semakin terbatas. Hal ini menyulitkan anak-anak untuk bermain permainan tradisional yang membutuhkan area yang luas.

3 Peran Teknologi yang Semakin Dominan: Teknologi memberikan kemudahan untuk mengakses hiburan digital, sehingga anak-anak cenderung lebih tertarik pada permainan online atau video game daripada permainan tradisional.

Upaya Pelestarian Permainan Tradisional Anak Sunda

Pelestarian permainan tradisional anak Sunda memerlukan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan pemerintah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melestarikan permainan tradisional antara lain:

1 Menyelenggarakan Acara Permainan Tradisional: Pemerintah dan komunitas lokal dapat mengadakan acara permainan tradisional di ruang-ruang publik, seperti taman kota atau sekolah. Acara ini dapat menjadi sarana bagi anak-anak untuk mengenal permainan tradisional secara langsung.

2 Memasukkan Permainan Tradisional dalam Kurikulum Sekolah: Dengan memasukkan permainan tradisional ke dalam mata pelajaran olahraga atau muatan lokal, anak-anak dapat belajar dan bermain permainan tradisional di sekolah. Ini juga menjadi upaya untuk melestarikan budaya Sunda melalui pendidikan.

3 Menggunakan Platform Digital untuk Edukasi Budaya: SundaDigi menjadi contoh nyata bagaimana platform digital dapat digunakan untuk mengedukasi generasi muda tentang permainan tradisional. Dengan menggunakan fitur-fitur interaktif, SundaDigi membantu anak-anak mengenal dan memainkan permainan tradisional secara virtual, yang diharapkan dapat menumbuhkan minat mereka untuk memainkan permainan ini di dunia nyata.

SundaDigi sebagai Solusi Pelestarian Permainan Tradisional Anak Sunda

SundaDigi hadir sebagai sebuah platform digital literatur Sunda yang mempermudah akses terhadap beragam literatur dan informasi terkait budaya Sunda, termasuk permainan tradisional. SundaDigi menawarkan fitur-fitur seperti Tanya PR Bahasa Sunda, kamus Bahasa Sunda-Indonesia, akses ke buku cerita rakyat, novel, dan permainan tradisional Sunda. Platform ini memungkinkan anak-anak untuk mempelajari permainan tradisional secara digital, membantu mereka memahami nilai-nilai budaya Sunda meskipun mereka tidak memiliki akses langsung ke lingkungan bermain yang ideal.

Dengan adanya SundaDigi, orang tua, guru, dan masyarakat umum dapat mengenalkan permainan tradisional Sunda pada anak-anak dengan cara yang menarik dan sesuai dengan perkembangan teknologi. SundaDigi memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mempelajari permainan tradisional dengan memanfaatkan media digital, menggabungkan kemudahan teknologi dengan edukasi budaya. Platform ini juga mendorong kegiatan interaktif seperti permainan online atau tutorial video, di mana anak-anak dapat belajar bermain galah asin, engklek, atau boy-boyan secara virtual.

Permainan tradisional anak Sunda memiliki nilai-nilai edukatif dan kultural yang penting untuk dipelihara. Meski mengalami tantangan di era digital, kehadiran SundaDigi sebagai platform edukasi budaya memberikan harapan baru dalam melestarikan permainan tradisional anak Sunda. Dengan dukungan berbagai pihak, permainan tradisional tidak hanya akan dikenang, tetapi juga terus dimainkan dan diapresiasi oleh generasi mendatang.

 

Untuk mempelajari informasinya lebih lengkap, kunjungi laman website SundaDigi di https://sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui link ini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android

in News